Berhubungan Seks Dengan Anak Ku Dan Dia Mengajak Teman-temannya Menikmati Ku Bergiliran

Ma.. Pa.. Dennis berangkat dulu” Kata Dennis pamit mencium tangan ke dua orang tuanya. “Iya.. hati-hati yah sayang..” kata ibunya. “Maaf yah sayang, papa gak bisa antar” kata papanya karena papanya juga akan berangkat kerja tidak lama lagi. “Gak apa kok.. daaaah..” kata Dennis dengan sedikit berlari meninggalkan rumahnya menuju sekolah.

Namanya Dennis, umur 15 tahun dan masih duduk di kelas 3 smp. Tampang Dennis biasa-biasa saja bahkan dapat dikatakan culun dan cupu. Pengetahuannya akan seks juga sangat minim sampai akhirnya teman-temannya mulai memperkenalkannya vcd dan situs-situs porno hingga akhirnya dia mulai tertarik dan membuatnya kecanduan melihat sosok wanita telanjang. Keluarganya dapat dikatakan cukup mampu, rumah mereka cukup bagus meskipun tidak terlalu mewah. Papanya seorang pegawai swasta memiliki penghasilan lebih dari cukup untuk membiayai kehidupan keluarganya.


Ibunya Dennis, Novia, berusia 34 tahun, telah melahirkan dua orang anak. Dennis dan satu lagi si kecil Windy yang masih bayi dan masih menyusu. Usianya cukup muda meskipun telah memiliki dua orang anak, itu karena Novia menikah dengan suaminya Panji, papanya Dennis, saat masih berumur 19 tahun. Novia sendiri memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang masih bagus. Keseharian Novia dihabiskan untuk mengurus rumah dan keluarganya. Tapi siapa sangka, dia merupakan seorang wanita yang memiliki hasrat seksual yang cukup tinggi. Bahkan dia memiliki sifat eksibisionis yang dimilikinya sejak masih abg dulu.

Tentu saja sekarang dia tidak bisa bebas lagi melakukan hal tersebut karena sudah berumah tangga. Tapi sesekali kalau ada kesempatan, nalurinya beraksi kembali. Kadang dia sengaja mengenakan pakaian yang sekedarnya saat menerima tamu laki-laki saat suaminya tidak ada di rumah, membuat tamu itu menjadi mupeng melihat kulit Novia yang putih mulus tersaji di depan mata mereka. Atau pernah juga dia menggoda teman-teman Dennis yang masih abg labil itu dengan sengaja menyusui Windy di depan mereka, memperlihatkan buah dadanya yang sekal dengan urat-urat hijau yang tampak membayang.


Kalau sedang dirumah memang Novia hanya mengenakan pakaian yang seadanya saja, termasuk dihadapan anaknya Dennis. Awalnya Dennis tentu saja tidak mempunyai pikiran macam-macam ke ibu kandungnya sendiri. Tapi karena pergaulan dengan teman-teman yang salah, otaknya mulai diracuni hal-hal mesum. Terlebih Dennis juga semakin dewasa dan naluri kelakiannya sudah mulai muncul. Sehingga kini bila melihat paha ibunya, ataupun buah dada ibunya saat menyusui adiknya, darahnya mulai berdesir dan kemaluannya juga merespon.


Suatu hari Novia kedapatan memergoki Dennis yang sedang nonton bokep di laptopnya. Agak kesal juga sebenarnya Novia melihat kelakuan anaknya. Diberi fasilitas laptop dan internet ternyata malah digunakan seperti itu. Tapi dia paham kalau anaknya juga lelaki normal yang juga punya rasa penasaran dengan tubuh lawan jenis. Karena itu dia tidak terlalu memarahi anaknya, hanya sekedar menasehati saja.


“Mama gak marah kan?” tanya Dennis lesu karena masih takut dimarahi, apalagi kalau sampai diaduin ke papanya.

“Hmm.. gak, tapi jangan keseringan yah.. gak baik” ujar Novia.


“Jangan kasih tau papa juga yah ma?” pinta Dennis lagi.

“Hihi.. kenapa emang? Takut yah.. iya deh mama bakal diam”

“Ya udah, lanjutin deh sana kalau mau lanjut.. mama mau ke mini market dulu..” sambungnya lagi.

“Hihi.. sepertinya kamu udah besar yah sekarang?” Goda Novia lagi mengedipkan salah satu matanya sambil beranjak dari kamar Dennis. Tentu saja hal itu membuat Dennis jadi salah tingkah karena malu.


Sejak saat itu Dennis merasa malu bila berjumpa mamanya, terlebih kalau dirinya kedapatan mencuri pandang ke arah mamanya. Novia hanya tersenyum dan tertawa renyah saja mendapati kelakuan anak sulungnya ini. Pernah saat itu Dennis pulang sekolah dan menemukan ibunya membukakan pintu hanya mengenakan handuk, tampak butiran air masih menempel di kulitnya yang masih lembab. Saat itu Novia sedang mandi dan acara mandinya terganggu karena Dennis pulang. Dennis tentu saja terpana melihat sosok indah di depannya ini. Novia yang sadar diperhatikan Dennis memergoki anaknya yang melongo memandang kearahnya.


“Ayo kamu liatin apaan? Masa sama mama sendiri nafsu sih? Hihi..” goda Novia.

“Eh, ng-nggak kok ma..” jawab Dennis tergagap karena mati kutu ketahuan melototi mamanya.

“Beneran gak nafsu?” entah kenapa Novia malah tertarik menggoda anaknya sendiri.

“Ng-nggak mah.. maaf mah..”

“Hihi.. gak usah grogi gitu ah kamunya.. ya udah.. masuk sana, ganti baju” suruh Novia.


“Kalau kamu mau mandi, sekalian aja mandi sama mama.. mama juga belum selesai mandinya” entah darimana lagi ide gila Novia itu berasal. Mengajak anaknya yang sedang mupeng itu mandi bersama. Dennis yang mendengar ajakan mamanya makin salah tingkah saja, dia tidak tahu harus menjawab apa, walaupun dia sebenarnya mau.


“Kenapa? Gak mau? Ya udah terserah kamu deh.. mama lanjutin mandi dulu. Hmm.. ntar kalau kamu berubah pikiran datang aja.. hihi” kata Novia menuju kamar mandi meninggalkan Dennis yang masih melongo disana. Tampak hidungnya Dennis mengeluarkan darah karena mimisan.


Setelah mengganti pakaiannya, Dennis sempat ragu menerima ajakan mamanya tadi. Apa mamanya serius tentang hal itu? Pikirnya. Tapi dia yang memang penasaran akhirnya menuju kamar mandi yang mana mamanya masih berada di sana.


“tok-tok” suara ketukan pintu kamar mandi oleh Dennis. Tidak lama kemudian pintu kamar mandipun terbuka, kepala mamanya muncul dari balik pintu, menutupi tubuh telanjangnya.


“Hihi.. beneran datang yah kamu akhirnya.. padahal mama cuma bercanda aja” kata Novia pura-pura.

“Oh.. bercanda aja yah ma.. ya udah deh..” kata Dennis dengan wajah kecewa.

“Eh eh, jangan ngambek gitu dong.. gak apa kok kalau kamu emang mau barengan.. sini masuk” ajak Novia lagi. Dennis dengan agak ragu akhirnya mau juga melangkah masuk. Dadanya berdebar bukan main ketika melangkah masuk ke kamar mandi. Dia mendapati mamanya telanjang bulat, dengan tubuh berlumuran busa sabun. Tampak busa sabun itu menggumpal menutupi daerah selangkangannya, memberi kesan seksi dan erotis. Kepala Dennis terasa berat menyaksikan itu semua, hidungnya serasa mau berdarah lagi, sungguh membuatnya tidak tahan. Penis di dalam celananya berontak bukan main ingin bebas.


“Ye.. cepetan buka bajunya.. katanya mau ikutan mandi.. buruan telanjang” suruh Novia pura-pura tidak tahu kalau anaknya sedang mupeng berat ke dirinya. Dennis yang tersadar dari lamunannya jadi salah tingkah lagi, dia bahkan seperti kesusahan membuka pakaiannya sendiri, membuat Novia jadi tertawa geli melihatnya. Terakhir kali Dennis mandi bareng dengan mamanya waktu dia kelas 4 sd sebelum Dennis disunat, Dennis masih ingat betul bagaimana lekuk tubuh telanjang mamanya waktu itu. Tapi dulu dia tidak punya nafsu sama sekali melihat tubuh mamanya, berbeda sekali dengan sekarang.


Novia tersenyum melihat penis anaknya yang sudah menegang maksimal walaupun ukurannya terbilang sedang. Sedangkan Dennis merasa begitu malunya telanjang dengan penis tegang mengacung di depan mamanya yang juga telanjang bulat ini. Dia berusaha menutup-nutupi kemaluannya dengan tangannya.


“Gak usah ditutup-tutupi segala sayang, kan mama sendiri.. lagian mama juga udah pernah lihat” goda Novia. Memang Novia sudah pernah melihatnya, tapi itu beberapa tahun yang lalu. Sekarang sungguh berbeda, usia Dennis sudah jauh bertambah dan tanda-tanda kelakiannya sudah muncul. Dennis dengan masih malu-malu akhirnya membuka juga tangannya.


Halaman:


Subscribe to receive free email updates: